Rabu, 30 April 2008

Computer, Maskulin or Feminine?

A French teacher was explaining to her class that in French, unlike

English, nouns are designated as either masculine or feminine.

"House" is feminine - "la maison"

"Pencil" is masculine - "le crayon".

A student asked "What gender is 'computer'?"

Instead of giving the answer, the teacher split the class into two

groups: male and female. And asked them to decide for themselves whether

"computer" should be a masculine or a feminine noun. Each group was

asked to give four reasons for their recommendation.

The men's group decided that "computer" should definitely be of the

feminine gender ("la computer"), because:

1. No one but their creator understands their internal logic

2. The native language they use to communicate with other computers is

incomprehensible to everyone else

3. Even the smallest mistakes are stored in long-term memory for possible

later review

4. As soon as you make a commitment to one, you find yourself spending half

your salary on accessories for it.

The women's group, however, concluded that computers should be

masculine ("le computer"), because:

1. In order to do anything with them, you have to turn them on.

2. They have a lot of data but still can't think for themselves.

3. They are supposed to help you solve problems, but half the time they ARE

the problem, and

4. As soon as you commit to one, you realize that if you had waited a little longer, you could have got a better model

Tahun 2040 - 2000 Pulau tenggelam..???

Artikel ini sekeder untuk mengingatkan kita, membuat kita merenung, bukan sekedar
membuat kita menjadi tidak nyaman...

Mungkin Anda menduga, udara yang akhir-akhir ini makin panas, bukanlah
suatu masalah yang perlu kita risaukan.
"Mana mungkin sih tindakan satu-dua makhluk hidup di jagat semesta bisa
mengganggu kondisi planet bumi yang mahabesar ini?" barangkali begitulah
Anda berpikir.


Baru-baru ini, Inter-governmental Panel on Cimate Change (IPCC)
memublikasikan hasil pengamatan ilmuwan dari berbagai negara. Isinya sangat
mengejutkan. Selama tahun 1990-2005, ternyata telah terjadi peningkatan
suhu merata di seluruh bagian bumi, antara 0,15 ? 0,3o C. Jika peningkatan
suhu itu terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (33 tahun dari
sekarang) lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh. Dan jika bumi
masih terus memanas, pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan air tawar,
sehingga kelaparan pun akan meluas di seantero jagat. Udara akan sangat
panas, jutaan orang berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh asap dan
debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air laut makin lama
makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh pulau. Harta benda akan
lenyap, begitu pula nyawa manusia.

Di Indonesia, gejala serupa sudah terjadi. Sepanjang tahun 1980-2002, suhu
minimum kota Polonia (Sumatera Utara) meningkat 0,17o C per tahun.
Sementara, Denpasar mengalami peningkatan suhu maksimum hingga 0,87 o C per
tahun. Tanda yang kasatmata adalah menghilangnya salju yang dulu
menyelimuti satu-satunya tempat bersalju di Indonesia , yaitu Gunung
Jayawijaya di Papua.

Hasil studi yang dilakukan ilmuwan di Pusat Pengembangan Kawasan Pesisir
dan Laut, Institut Teknologi Bandung (2007), pun tak kalah mengerikan.
Ternyata, permukaan air laut Teluk Jakarta meningkat setinggi 0,8 cm. Jika
suhu bumi terus meningkat, maka diperkirakan, pada tahun 2050 daera-daerah
di Jakarta (seperti : Kosambi, Penjaringan, dan Cilincing) dan Bekasi
(seperti : Muaragembong, Babelan, dan Tarumajaya) akan terendam semuanya.

Dengan adanya gejala ini, sebagai warga negara kepulauan, sudah seharusnya
kita khawatir. Pasalnya, pemanasan global mengancam kedaulatan negara. Es
yang meleleh di kutub-kutub mengalir ke laut lepas dan menyebabkan
permukaan laut bumi ? termasuk laut di seputar Indonesia ? terus meningkat.
Pulau-pulau kecil terluar kita bisa lenyap dari peta bumi, sehingga garis
kedaulatan negara bisa menyusut. Dan diperkirakan dalam 30 tahun mendatang
sekitar 2.000 pulau di Indonesia akan tenggelam. Bukan hanya itu, jutaan
orang yang tinggal di pesisir pulau kecil pun akan kehilangan tempat
tinggal. Begitu pula asset-asset usaha wisata pantai.

Peneliti senior dari Center for International Forestry Research (CIFOR),
menjelaskan, pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi
gelombang panjang matahari (disebut juga gelombang panas / inframerah) yang
dipancarkan bumi oleh gas-gas rumah kaca (efek rumah kaca adalah istilah
untuk panas yang terperangkap di dalam atmosfer bumi dan tidak bisa
menyebar). Gas-gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer). Penipisan
lapisan ozon juga memperpanas suhu bumi. Karena, makin tipis lapisan
lapisan teratas atmosfer, makin leluasa radiasi gelombang pendek matahari
(termasuk ultraviolet) memasuki bumi. Pada gilirannya, radiasi gelombang
pendek ini juga berubah menjadi gelombang panas, sehingga kian meningkatkan
konsentrasi gas rumah kaca tadi.

Karbondioksida (CO2) adalah gas terbanyak (75%) penyumbang emisi gas rumah
kaca. Setiap kali kita menggunakan bahan bakar fosil (minyak, bensin, gas
alam, batubara) untuk keperluan rumah tangga, mobil, pabrik, ataupun
membakar hutan, otomatis kita melepaskan CO2 ke udara. Gas lain yang juga
masuk peringkat atas adalah metan (CH4,18%), ozone (O3,12%), dan
clorofluorocarbon (CFC,14%). Gas metan banyak dihasilkan dari proses
pembusukan materi organic seperti yang banyak terjadi di peternakan sapi.
Gas metan juga dihasilkan dari penggunaan BBM untuk kendaraan. Sementara
itu, emisi gas CFC banyak timbul dari sistem kerja kulkas dan AC model
lama. Bersama gas-gas lain, uap air ikut meningkatkan suhu rumah kaca.

Gejala sangat kentara dari pemanasan global adalah berubahnya iklim.
Contohnya, hujan deras masih sering datang, meski kini kita sudah memasuki
bulan yang seharusnya sudah terhitung musim kemarau. Menurut perkiraan,
dalam 30 tahun terakhir, pergantian musim kemarau ke musim hujan terus
bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris sebulan dari normal. Banyak
orang menganggap, banjir besar bulan Februari lalu yang merendam lebih dari
separuh DKI Jakarta adalah akibat dari pemanasan global saja. Padahal 35%
rusaknya hutan kota dan hutan di Puncak adalah penyebab makin panasnya
udara Jakarta . Itu sebabnya, kerusakan hutan di Indonesia bukan hanya
menjadi masalah warga Indonesia , melainkan juga warga dunia. Direktur
Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), mengatakan, Indonesia
pantas malu karena telah menjadi Negara terbesar ke-3 di dunia sebagai
penyumbang gas rumah kaca dari kebakaran hutan dan pembakaran lahan gambut
(yang diubah menjadi permukiman atau hutan industri). Jika kita tidak bisa
menyelamatkan mulai dari sekarang, 5 tahun lagi hutan di Sumatera akan
habis, 10 tahun lagi hutan Kalimantan yang habis, 15 tahun lagi hutan di
seluruh Indonesia tak tersisa. Di saat itu, anak-anak kita tak lagi bisa
menghirup udara bersih.

Jika kita tidak secepatnya berhenti boros energi, bumi akan sepanas planet
Mars. Tak akan ada satupun makhluk hidup yang bisa bertahan, termasuk
anak-anak kita nanti.

Cara-cara praktis dan sederhana 'mendinginkan' bumi :

1. Matikan listrik.
(jika tidak digunakan, jangan tinggalkan alat elektronik dalam keadaan standby. Cabut charger telp. genggam dari stop kontak.
Meski listrik tak mengeluarkan emisi karbon, pembangkit listrik PLN menggunakan bahan bakar fosil penyumbang besar emisi).
2. Ganti bohlam lampu (ke jenis CFL, sesuai daya listrik. Meski harganya
agak mahal, lampu ini lebih hemat listrik dan awet).
3. Bersihkan lampu (debu bisa mengurangi tingkat penerangan hingga 5%).
4. Jika terpaksa memakai AC (tutup pintu dan jendela selama AC menyala.
Atur suhu sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C).
5. Gunakan timer (untuk AC, microwave, oven, magic jar, dll).
6. Alihkan panas limbah mesin AC untuk mengoperasikan water-heater.
7. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.
8. Jemur pakaian di luar. Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang
memakai mesin (dryer) yang banyak mengeluarkan emisi karbon.
9. Gunakan kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara).
10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).
11. Say no to plastic.
Hampir semua sampah plastic menghasilkan gas berbahaya ketika
dibakar. Atau Anda juga dapat membantu mengumpulkannya untuk didaur ulang
kembali.
12. Sebarkan berita ini kepada orang-orang di sekitar Anda, agar mereka
turut berperan serta dalam menyelamatkan bumi.

Terima Kasih atas keikutsertaan anda dalam menyelamatkan bumi kita....


Senin, 07 April 2008

Google Search







Google















Kamis, 03 April 2008

Sejarah April MOP.

April Mop, Tragedi Pembantaian Umat Islam SpanyolTiap tanggal 1 April.

ada saja orang terutama anak-anak muda yang merayakan hari tersebut dengan membuat aneka kejutan atau sesuatu keisengan.

April Fools Day, demikian orang Barat menyebut hari tanggal 1 April
atau lebih popular disebut sebagai April Mop™.

Namun tahukah Anda jika perayaan tersebut sesungguhnya berasal dari sejarah pembantaian tentara Salib terhadap Muslim Spanyol yang memang didahului dengan upaya penipuan?

Inilah sejarahnya yang disalin kembali sebagiannya dari buku Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Halloween: So What? (Rizki Ridyasmara, Pustaka Alkautsar, 2005)

SEJARAH APRIL MOP
Perayaan April Mop yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan kepuasan itu sesungguhnya berawal dari satu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan.

April Mop atau The April's Fool Day berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 atau bertepatan dengan 892 H.

Sebelum sampai pada tragedi tersebut, ada baiknya menengok sejarah Spanyol dahulu ketika masih di bawah kekuasaan Islam.


Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur.

Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis.
Perancis Selatan dengan mudah bisa dibebaskan.
Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh.
Walau sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah Barat yang berupa pegunungan.

Islam telah menerangi Spanyol.
Karena sikap para penguasa Islam begitu baik dan rendah hati, maka banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam.

Muslim Spanyol bukan hanya beragama Islam, namun mereka sungguh-sungguh mempraktekkan kehidupan secara Islami.
Mereka tidak hanya membaca Al-Qur'an tapi juga bertingkah laku berdasarkan Al-Qur'an.

Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam.

Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.

Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun mereka selalu gagal.
Telah beberapa kali dicoba tapi selalu tidak berhasil.
Dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam di Spanyol.

Akhirnya mata-mata itu menemukan cara untuk menaklukkan Islam di Spanyol, yakni pertama-tama harus melemahkan iman mereka dulu dengan jalan serangan pemikiran dan budaya.

Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol.
Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari ketimbang baca Qur'an.

Mereka juga mengirim sejumlah ulama palsu yang kerjanya meniup-niupkan perpecahan di dalam tubuh umat Islam Spanyol.

Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.
Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan Salib.

Penyerangan oleh pasukan Salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan.

Tidak hanya pasukan Islam yang idbantai, juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua, semuanya dihabisi dengan sadis.

Satu persatu daerah di Spanyol jatuh, Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri.
Tentara-tentara Kristen terus mengejar mereka.
Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara Salib mengetahui bahwa banyak Muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah.

Dengan lantang tentara Salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar dari Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka.
Kapal-kapal yang akan membawa kalian keluar dari Spanyol sudah kami persiapkan di pelabuhan.

Kami menjamin keselamatan kalian jika ingin keluar dari Spanyol, setelah ini maka kami tidak lagi memberikan jaminan! demikian bujuk tentara Salib.

Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini.
Beberapa dari orang Islam diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan.

Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah dipersiapkan, maka mereka segera bersiap untuk meninggalkan Granada bersama-sama menuju ke kapal-kapal tersebut.
Mereka pun bersiap untuk berlayar.

Keesokan harinya, ribuan penduduk Muslim Granada yang keluar dari rumah-rumahnya dengan membawa seluruh barang-barang keperluannya beriringan jalan menuju pelabuhan.

Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai tentara Salib bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumahnya.

Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara Salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya.
Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika para tentara Salib itu membakari rumah-rumah tersebut bersama orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.
Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan hanya bisa terpana ketika tentara Salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol.

Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam.
Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata.
Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang tentara Salib itu telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.

Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara Salib itu segera membantai dan menghabisi umat Islam Spanyol tanpa perasaan belas kasihan.
Jerit tangis dan takbir membahana.
Dengan buas tentara Salib terus membunuhi warga sipil yang sama sekali tidak berdaya.

Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam.
Darah menggenang di mana-mana.
Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman. Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April.
Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The Aprils Fool Day).

Bagi umat Islam April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan.
Hari di mana ribuan saudara-saudaranya seiman disembelih dan dibantai oleh tentara Salib di Granada, Spanyol.

Sebab itu, adalah sangat tidak pantas jika ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Sebab dengan ikut merayakan April Mop, sesungguhnya orang-orang Islam itu ikut bergembira dan tertawa atas tragedi tersebut.

Siapa pun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, beberapa abad silam.(rizki)

Sumber: http://www.eramuslim.com/berita

Sowan ke Blog lain

http://mbebek.wordpress.com/
http://7th_heaven.blogs.friendster.com/my_blog/2007/12/heheh_udah_lama.html
striptisdelapan.wordpress.com
http://www.eramuslim.com/berita